Sinergimas - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia pada masa pandemik Covid-19 ini merupakan tantangan tersendiri bagi dosen dan mahasiswa. Institut Teknologi PLN misalnya, ternyata PJJ ini masih menyisakan berbagai
masalah di kalangan mahasiswa. Pasalnya, sistem pembelajaran yang baru pertama kali diterapkan ini sungguh memberikan kesulitan tersendiri bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajarnya. Contohnya, jaringan internet mahasiswa yang tergolong masih sangat lambat dan terbatas untuk digunakan dalam melaksanakan proses perkuliahan jarak jauh terutama yang memanfaatkan Video Conference. Selain itu, terdapat juga keluhan mahasiswa selama PJJ berlangsung, misalnya masih ada beberapa dosen yang belum bisa memanfaatkan teknologi PJJ dengan baik sehingga harus memberikan tugas yang begitu banyak bagi mahasiswanya. Ada juga yang memberikan materi PJJ pada jam yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Hafizh Bagus, seorang mahasiswa jurusan S1 Teknik Informatika memberikan beberapa pendapat mengenai sistem PJJ ini. Menurutnya sangat efektif dalam memberikan solusi pembelajaran baru dalam sistem pendidikan saat ini. Namun demikian, dalam pelaksanaanya masih ada dosen yang belum beradaptasi dengan baik sehingga pemberian tugas yang menjadi solusi dalam proses belajar mengajar dinilai sangat menyusahkan mahasiswa karena materi yang diajarkan belum bisa dipahami secara baik dan jelas.
Sebagaimana Hafiz, penulis pun berpendapat PJJ ini cukup Efektif apabila dosen mengerti dan paham secara utuh penggunaan teknologi Pembelajaran jarak Jauh ini tersebut. Intinya, dosen dan mahasiswa hendaknya saling memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi sebagai media pembelajaran yang sangat fleksibel dan menguntungkan kedua belah pihak. Faktanya, masih ada beberapa dosen yang hanya memberikan tugas semau hati tanpa memikirkan apakah mahasiswa dapat memahami atau tidak dengan tugas yang diberikan tersebut. Kondisi in memaksakan mahasiswa untuk mencari materi sendiri. Seharusnya mahasiswa tidak perlu begadang atau tidak dapat beristirahat dengan mengerjakan tugas yang belum sama sekali dipelajari. “Bahkan istilah No Tugas, No Absen itu sendiri pun masih ada”.
Ucap Hafizh saat diwawancarai mengenai kondisi PJJ ini. Hafizh juga mengeluh mengenai waktu
pembelajaran yang dinilai tidak sesuai dengan KRS-nya. Sementara itu, sebagian besar dosen yang sudah paham model PJJ ini cukup memuaskan mahasiswa. Hanya terkadang dosen yang memahami PJJ itu meminta online di jam-jam yang cukup berat. Bahkan ada yang telat sejam dan maju sejam dalam jadual kuliahnya sehingga pelaksanaan matakuliah yang lain menjadi terganggu dan bentrok. “Kondisi ini terkadang memaksa mahasiswa menggunakan Mutidevice, untuk online di dua kelas secara bersamaan”. Terang Hafizh PJJ kini menjadi salah satu solusi dalam sistem pembelajaran di lingkungan Institut Teknologi PLN selama pandemik Covid-19 melanda Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Sistem ini pun masih bisa diterapkan oleh para dosen ketika kondisi pandemik berakhir. Penerapannya dimaksudkan untuk menyampaikan materi secara daring apabila ada halangan dalam perkuliahan tatap muka di kelas. Yang pasti, sistem PJJ saat ini telah memberikan manfaat bagi pelaksanaan seluruh aktifitas akademik terutama dalam proses belajar mengajar antar dosen dan mahasiswa. (Muhammad Yusril)
Sinergimas - Pandemi covid-19 atau lebih sering disebut dengan virus Corona saat ini di Indonesia
Sinergimas - Pengguna internet Indonesia saat ini mencapai 73,7 persen, naik dari 64,8 persen dari tahu
Sinergimas - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi di Indon
Menara PLN, Jl. Lkr. Luar Barat, RT.1/RW.1, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11750
(021) 5440342
sinergimas@itpln.ac.id dan redaksisinergimas@gmail.com